(Sep, 16th 2016) - Siapa yang nggak setuju kalau asuransi itu cukup membantu kehidupan finansial kita? pasti hampir semua orang bakal jawab kalau asuransi penting banget, apapun jenis asuransinya. Pengertian tentang usaha asuransi beserta produk-produk yang ditawarkan bisa dicari sendiri di internet ya.
Contoh. misal kaca spion mobil kita lepas karena disenggol emak-emak racing yang lagi naik motor, udah mustahil buat minta uang ganti rugi, yang ada malah kita kena semprot. Mau beli kaca spion baru harganya bisa sampai sejuta lebih, mahal banget! apalagi alasan belinya bukan karena kesalahan sendiri. Tapi kalau mobil kita diikutin asuransi kendaraan, kita hanya perlu bayar claim asuransi yang berkisar 300 ribuan tergantung jenis mobilnya. Perbedaan uang yang dikeluarkan cukup signifikan, lumayan selisihnya bisa memenuhi kebutuhan makan selama sebulan.
Di Indonesia sendiri udah banyak berdiri perusahaan asuransi yang siap melayani kebutuhan masyarakat. Ada sih beberapa nama asuransi yang familiar banget, tapi lagi males sebut merk, takut dituntut mencemarkan nama baik perusahaan. Entah mulai kapan pekerjaan menjadi agen asuransi tiba-tiba jadi booming, paling nggak sepuluh jari tanganku nggak cukup buat ngitung temen yang jadi agen asuransi. Dan kebanyakan dari mereka join di perusahaan asuransi yang sama. Disinilah awal mula penderitaanku dimulai.
...
Perusahaan asuransi udah berkembang, yang awalnya cuma jualan produk proteksi dalam berbagai bidang, sekarang berevolusi menjadi partner investasi dan mulai merekrut orang menjadi agen yang ada tingkatan jabatannya. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi pula gaji yang didapat. Cara supaya bisa naik jabatan? jualan produk asuransi + mencari agen baru yang bakal jadi downline mereka. Begitu terus sampe mentok jabatannya.
Merasa familiar dengan sesuatu? Sama.
Aku yakin bukan hanya aku sendiri yang merasa demikian, banyak temen-temen diluar sana yang sependapat. Dan nggak sedikit dari mereka yang udah menjadi korban prospek usaha ini, termasuk aku. Target utama para agen-agen ini pasti keluarga, saudara, dan teman-teman mereka. Mungkin mereka berpikir pasti lebih gampang prospek orang yang dikenal daripada strangers. Modus yang biasa dipakai adalah ngajak ketemuan karena udah lama nggak hangout bareng.
Sedikit share salah satu pengalaman diprospek agen yang ternyata kenalan temen sendiri. Anggep aja temenku si A dan agen si B.
Jadi tiba-tiba aku dichat sama si A nanya lagi dimana, terus diminta buat dateng ke salah satu cafe karena si B KATANYA LAGI SENDIRIAN disana. Sangking polosnya, mikir kasian banget si B yang KATANYA LAGI SENDIRIAN di cafe, ya udah akhirnya aku mutusin buat pergi ke cafe tersebut buat nemenin si B yang KATANYA LAGI SENDIRIAN. Sampe disana, aku kaget banget pas duduk langsung aja tanpa basa-basi nawarin jadi agen asuransi barengan sama si B yang KATANYA LAGI SENDIRIAN, maksa banget lagi sampe notif whatsapp penuh sama message si B yang KATANYA LAGI SENDIRIAN selama beberapa hari setelah kejadian itu. Niat baik nemenin si B yang KATANYA LAGI SENDIRIAN ternodai. Aku dijebak agar bisa diprospek agen asuransi yang KATANYA LAGI SENDIRIAN.
...
Memang nggak ada salahnya berusaha menjual produk ke orang lain, toh emang itu juga kerjaan agen, atau bahasa lain yang lebih familiar biasa disebut sebagai sales. Tapi cara berjualannya itu yang bikin aku kesel banget sampe pingin nyiram muka mereka pake kuah bakso. Waktu yang kata orang bijak merupakan harta paling bernilai jadi terbuang percuma buat dengerin ocehan untuk bermimpi jadi orang sukses yang tinggal nggak perlu kerja karena memiliki passive income. Parahnya lagi cerita yang sama udah berkali-kali didengerin dari agen-agen sebelumnya, wasting time banget.
Illfeel mentok ngeliat orang yang kerja seperti ini, menghalalkan segala cara sampe harus berbohong dan terselubung. Masih lebih respect sama SPG yang maksa ngasih brosur di pameran karena emang itu tugas mereka menawarkan produk yang dijual. Mereka jualan secara JUJUR dan TERHORMAT. Jadi jangan marah dan salahkan kami, korban prospek kalian, yang mana awalnya terlihat ngebet banget pingin join di perusahaan dan menjadi downline kalian, tapi tiba-tiba menghilang gitu aja tanpa membalas chat di whatsapp. Kalianlah yang mulai membohongi kami terlebih dahulu.
"WHAT GOES AROUND COMES AROUND"
...
Nggak semua agen asuransi bekerja seperti kisah diatas, ada beberapa agen yang bekerja dengan attitude juara meskipun udah jarang ditemui akhir-akhir ini. Buat mereka yang lagi baca artikel ini dan bekerja dibidang ini, please kembalilah kejalur yang benar!
Ok, segini dulu aja celotehannya. kalau banyak-banyak entar bisa dibawa kejalur hukum sama agen yang nggak terima. Jika ada salah kata mohon maaf dan berkenan untuk memberi tahu serta menyelesaikannya tanpa harus melewati jalur hukum. Makasih!

No comments:
Post a Comment